“Cendekiawan Teguh dan Ulama Ijtihad”
Salah seorang pemikir islam terkemuka dan tokoh pembaharu abad ke-8 H/ 14 M, bernama IbnuTaimiyah. Beliau lahir pada tanggal 10 Rabiul Awal 661 H/ 22 januari 1263 dan menjalani masa kecilnya di Harran dekat Damaskus, Suryah. Ia adalah putera ulama besar dizamannya, Syekh Sihabuddin, seorang ahli hadist dan ulama terkenal di Damaskus, kakeknya Majduddin juga seorang alim dalam Mazdhab Hambali. Lingkungan keluarganya member kesempatan baginya untuk menuntut ilmu sejak kecil. Dalam usia relaif muda ia telah menghafal Al-Qur’an dan mempeljari hadist, fiqih, sastra arab, filsafat, dan ilmu kalam.
Pemikirannya yang inovatif menjadikannya salah seorang tokoh yang terkenal, salah satu terobosan besar yang dilakukannya adalah upanyanya menghidupkan kembali ijtihad, menolak taklid, dan menyerukan perlunya pemurnian akidah. Tidak heran jika ia dipandang sebagai Bapak Reformasi islam di seluruh dunia. Disamping itu ia dikenal pula sebagai penulis. Pada umumnya tulisan Ibnu Taimiyah berisi komentar dan kritik terhadap para ulama semasanya atau sebelumnya. Hingga kini pemikiran Ibnu Taimiyah masih banyak dikaji.
Ibnu Taimiyah dipandang sebagai cendekiawan yang berpendirian teguh, ia menunjukan keteguhannya ketika menarik kesimpulan mengenai suatu masalah. Apabila ia sudah menyimpulkan suatu masalah, ia tidak peduli orang lain akan mendukung atau menentangnya. Ia percaya bahwa kesimpulannya bersumber pada Al-Qur’an, Sunnah, dan tradisi masyarakat muslim dimasa lampau.
Ibnu Taimiyah termasuk penulis produktif, karya tulisannya mencakup bidang akidah, fikih, tafsir, hadis, tasawuf, filsafat, hingga politik. Menurut Muhammad Farid Wajdi (editor Da’irah Al-Ma’arif Al-Islamiyah) karya ibnu Taimiyah mencapai 5000 judul. Beberapa karyanya antara lain adalah Al-jawab As-shahih li Baddala Ad-diin Al-Ma’asih (jawaban yang benar terhadap orang yang mengganti agama al-ma’asih), Majmu al-fatawa (kumpulan fatwa) dan kitab Ar-Radd ‘Ala al-mantiqiyah ( jawaban terhadap para ahli mantiq).
Berkat pemikiran beliau gaung ijtihad mulai terdengar ditengah masyarakat muslim. Semula pemikirannya itu hanya berpengaruh pada murid terdekatnya namun akhirnya, ajaran Ibnu Taimiyah meresap pula kedalam suatu gerakan keagamaan. Di India misalnya, muncul ulama besar bernama Syah Wahyullah yang mengaku pengikut ajaran Ibnu Taimiyah, lalu ppendiri gerakan wahabi di Arab Saudi, Muhammad bin Abdul Wahhab, adalah tokoh islam yang paling terpengaruh oleh pwemhaman Ibnu Taimiyah, begitu juaga dengan Muhammad Abduh dan Rasyid Rida (dua tokoh pembaharu di mesir). Mereka juga sangat terpengaruh oleh gerakan pemurnian akidah dan ibadah ibnu Taimiyah.
0 comments:
Post a Comment
"Bagi sobat-sobat yang ingin mengcopy article di atas tolong copy juga alamatnya"
==== >>> Terimakasih Atas Kerjasamanya--Sukses Selalu >>> ===